Untuk Sahabatku Yang Baru Kembali

Assalamualaykum Warrohmatullahi Wabarokatu


Sudah satu bulan kawanku kita berselisih, tenggelam pada konflik penghancur ukhuwah yang aku sendiri tak tahu kapan ini akan berakhir dan kemana ini akan berujung. Perdebatan yang hampir kita lakukan setiap hari, tindakan yang terus kita lakukan. Diliputi emosi, egoisme, dan keinginan untuk mempertahankan apa yang kita yakini. Kuakui bukanlah sebuah perdebatan yang didasari kebenaran, obyektifitas, tapi subyektifitas... seperti fitrah manusia yang selalu condong pada hal yang disukai. Bukan langkah yang tepat, ini beresiko, beresiko kehilangan, dan hal hal lain yang aku takutkan. Ini seperti perang melawan nafsu, seperti iman yang setiap detiknya bisa berubah... dan aku takut, takut kalau dalam sekejap aku tak dapat menggapaimu lagi...

Meski begitu

Aku tahu ini masalah kita bersama, tapi Aku mencoba menyembunyikannya, Aku menutupinya, mencoba untuk menahan beban ini sendiri. Tak banyak kawan kawan kita yang memikirkannya, Bahkan sedikit dan hanya beberapa insan yang mengetahui masalah ini. Mencoba tegar, aku tak ingin mengusik mereka. Aku tak ingin membuat mereka terbebani dengan masalah ini. Aku tak ingin mengganggu fokus mereka. Aku ingin menanggung ini sendiri. Tapi aku salah

Aku tak kuat

Ketika emosimu mencapai pada titik yang bahkan aku sendiri tak bisa memadamkannya, menurunkannya, dan terus memuncak bahkan, berubah menjadi manusia yang jeli, peka, dan kritis. Aku sadar aku melakukan kesalahan untuk menanggungnya sendiri. Aku berpikir, dan berharap... seandainya engkau ada dipihakku saat ini, dengan emosimu yang meluap luap, aku pasti akan sangat berbahagia. 

Akhirnya memang harus bersama

Ketika kekuatan, ego, dan ketegaran ini mulai berubah, beralih menjadi ketakutan yang terus memuncak setiap detik. Ketakutan untuk kehilanganmu, kuputuskan untuk menyebarluaskan masalah ini kepada teman teman seperjuangan kita. seketika itu, banyak teman teman yang langsung bergerak untukmu, aku sendiri tak tahu berapa banyak, apakah semuanya ? 1 orang ? 2 orang ? 3 orang ? tapi itu membuatku sedikit lega. Harapan baru muncul

Pagi hari ini 

adalah hari yang membahagiakan, aku membuka salah satu socmed dan aku melihat kamu mengganti Display picturemu dengan foto kita bersama... saya bahagia, saya membuka chat kmu, dan kamu mengatakan " Saya sudah kembali "... saya bahagia... 

Selamat datang kembali sahabatku 

Setiap perjuangan pasti ada masa naik dan turunnya, entah itu karena masalah pribadi, tekanan, dan lain sebagainya. Mungkin ini adalah fase turunnya kamu, mungkin ini adalah fase futurnya kamu, mungkin ini adalah fase dimana kamu berpikir, apakah akan terus berada dijalan ini, atau harus pergi...pasti  banyak hal yang kamu pertimbangkan untuk kembali, untuk menyatakan dirimu kembali. saya bersukur, karena Allah memantapkan hatimu untuk ada disini. 

Selamat datang wahai Pejuang,  Bangkitlah yang tengah tertidur, sudah saatnya kita mengguncang dunia dengan perbuatan kita... 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More